Invalid Date
Dilihat 37 kali
KETAPANGTERKINI-Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) kembali menunjukkan konsistennya dalamp elestarian budaya lokal melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), dengan memberikan dukungan terhadapd ua kegiatan adat masyarakat di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), yaitu tradisi Sedekah Bumi di Dusun Sungai Gantang dan Turun Sandam di Dusun Kelukup Belantak serta Dusun Silingan.
Manager CSR PT WHW, Ari Djanuar Prasetyo, menyampaikan bahwa perusahaan secara konsisten memberikan dukungan setiap tahunnya terhadap pelaksanaan kegiatan adat masyarakat di Kendawangan. “Sebagai wujud tanggung jawab sosial, PT WHW memberikan dukungan berkelanjutan berupa bantuan pendanaan dan penyediaan kebutuhan adat.
Dukungan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan tradisi budaya serta menjaga kelestariannya agar terus
memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Ari.
Dukungan ini merupakan bagian dari kontribusi WHW dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) nomor 11 tentang kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan Berkelanjutan
Selain itu, WHW berharap partisipasinya dapat mempererat hubungan harmonis antara perusahaan dan masyarakat sekitar.
Dukungan pertama diberikan untuk pelaksanaan tradisi Sedekah Bumi di Dusun Sungai Gantang.
ini merupakan ritual tahunan masyarakat etnis Jawa yang telah menetap secara turun-temurun di wilayah tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan rezeki yang diperoleh. Upacara ini dilaksanakan oleh para petani dan nelayan untuk memohon keberkahan, keselamatan, serta menjaga keharmonisan dengan alam.
Salah satu prosesi utama adalah pembuatan gunungan setinggi 1,5 meter yang diisi dengan hasil bumi lokal. Di akhir acara, gunungan tersebut diperebutkan oleh warga sebagai simbol berbagi rezeki. Selain doa bersama, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya dari berbagai etnis yang tinggal di Sungai Gantang, seperti Jawa, Batak, Nusa Tenggara Timur, Dayak, dan Melayu.
Acara tersebut digelar pada 17 Mei 2025 di Lapangan Bola Dusun Sungai Gantang, dan dihadiri oleh unsur Forkopimcam Kecamatan Kendawangan, Kepala Desa Mekar Utama dan Banjarsari, tokoh adat, tokoh agama, serta masyarakat setempat. Manajemen WHW diwakili oleh Manager Senior Operation, Laurence P. Silalahi, dan Manager CSR, Ari Djanuar Prasetyo.
Selain itu, WHW turut memberikan dukungan terhadap pelaksanaan ritual adat Turun Sandam atau menebas lakau, yang merupakan tradisi masyarakat Dayak sebagai tanda dimulainya pembukaan lahan pertanian
(menugal). Prosesi ini dipimpin oleh dukun atau demong adat dan dipercaya mampu membersihkan lingkungan dari energi negatif serta menjaga keharmonisan antara manusia dan alam.
Upacara dimulai dengan pembacaan matra, doa kepada Yang Maha Kuasa (Jubata) sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta
permohonan perlindungan dari gangguan roh jahat.Dukungan terhadap kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR/PPM Tahun 2025 yang berfokus pada bidang
sosial, budaya, keagamaan, dan kepemudaan. WHW memandang pentingnya kegiatan adat sebagai sarana komunikasi dan publikasi kontribusi perusahaan terhadap pelestarian budaya lokal.
Kegiatan Betabus Turun Sandam dilaksanakan pada 15 April 2025 di Dusun Kelukup Belantak, bertempat di Rumah Demong Adat Bapak Pilintius Loket, serta pada 4 Mei 2025 di Dusun Silingan, bertempat di Rumah Demong Adat Bapak Kunik, RT 001 Silingan.
Partisipasi PT WHW dalam dua kegiatan adat tersebut menegaskan komitmen perusahaan yang berkelanjutan dalam melestarikan dan menghormati warisan budaya lokal. Melalui kolaborasi erat dengan masyarakat Kendawangan, WHW berupaya menciptakan sinergi positif yang tidak hanya memperkuat hubungan sosial, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berwawasan budaya.
Komitmen ini merupakan bagian integral dari pendekatan perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial secara konsisten dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.(Om)
Sumber: https://www.ketapangterkini.com/whw-konsisten-melestarikan-budaya-kalbar-melalui-dukungan-terhadap-kegiatan-adat-kendawangan/
Bagikan:
Desa Sungai Bakau
Kecamatan Matan Hilir Selatan
Kabupaten Ketapang
Provinsi Kalimantan Barat
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini